Banyak orang yang mengatakan ketika pacar bilang “kita sudah ga
ada kecocokan, jalan kita sudah ga searah, alangkah baiknya kalau kita putus
aja agar tak ada lagi pertengkaran-pertengkaran tak berguna yang hanya akan
menyia-nyiakan waktu berharga kita.” Setiap manusia yang punya hati pasti akan
merasa seperti kehidupannya akan berakhir. Rasanya sakit banget, apalagi ketika
kita masih mencintainya dan dia bilang kayak gitu pas hati kita sedang sangat
membutuhkannya. Rasanya ingin menangis sekeras-kerasnya. Ingin memarahi setiap
orang yang dijumpai. Ingin membuang semua barang-barang yang mengandung unsur
kenangan bersamanya bahkan menghancurkan / membakar / memusnahkan benda-benda
tersebut dari hadapan kita.
Akan tetapi, rasa sakit itu tak ada apa-apanya dengan sakit
ketika seorang teman yang mengatakan “kita sudah ga ada kecocokan, pemikiran
kita sudah berbeda, kita tak lagi mempunyai hobi yang sama, saat aku bersamamu
rasanya tak ada kata ‘asyik’ lagi. Tak ada joke yang bisa menghiburku lagi.
Setelah mengenalmu lama, baru aku sadari bahwa hidup tak seharusnya seperti
ini. Setelah lama memikirkannya baru sekarang aku berani mengatakan bahwa mulai
sekarang aku ga mau berteman sama kamu lagi karena ternyata kamu itu orangnya
membosankan.” Kata seperti itu pasti akan menghantam dan menusuk kedalam hati
sampai sel dan partikel-partikel pun mampu merasakan rasa sakitnya.
Jika sudah begini seseorang tersebut pasti hanya bisa bilang,
“kalau memang keputusanmu seperti itu, ya sudahlah mulai sekarang kita ga usah
berteman lagi daripada aku hanya menjadi beban dalam pikiranmu. Aku hanya
menjadi duri dalam hidupmu. Mulai sekarang lupakan aku dari kehidupanmu.
Lupakan apapun yang telah terjadi diantara kita. Akupun akan melupakan seberapa
aku merindukanmu ketika kamu jauh. Aku akan melupakan seberapa sulit dan
sakitnya hatiku ketika kamu mengatakan kata-kata yang sungguh tak pernah
terbayangkan sebelumnya dibenakku. As your ex-friend, aku hanya bisa mendoakan
semoga kamu tak menyesal telah mengatakan hal itu. Semoga kamu tak menangis
karena telah melakukan sesuatu yang tak seharusnya kamu lakukan. Semoga kamu
bahagia bersama teman-temanmu yang kamu bilang mereka bisa mengerti apapun yang
kau rasa dan inginkan. Terima kasih telah mau menerimaku sebagai salah satu
sahabatmu, dulu.”
Semoga tak terjadi lagi padaku... :)